ContohKata pengantar Makalah Bahasa Indonesia. www.kompasiana.com. √ 666+ Kata Kata Bahasa Jawa Cinta, Gokil, Lucu, dan Romantis [NEW] √ 1999+ Kata Kata Semangat Pagi | Hidup, Kerja, Belajar, Kuliah, Dan Suami. About The Author Mas Uzi. berbagi informasi dan inspirasi.
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................... 3 ABSTRAKSI ....................................................................................... 4 A. Latar Belakang ................................................................... 5 B. Rumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan ................................................................................ 6 D. Luaran yang Diharapkan.................................................... 6 E. Tinjauan Pustaka............ .................................................... 6 F. Metode Pendekatan........... .......................... .................... 7 G. Budaya Jawa dan Eksistensinya........................................ 7 H. Kesimpulan....... ................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 17 ABSTRAKSI Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru baik darat, laut, maupun udara. Globalisasi berjalan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, di samping membawa kemajuan di dalam pribadi pemuda dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga memberikan dampak buruk terhadap sebuah budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling utama. Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat sangat membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan menggerakkan hati mereka untuk mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong mereka untuk selalu berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi budaya ini akan terus tetap terjaga. Kata kunci budaya, Jawa, eksistensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jawa adalah bagian dari kepulauan NKRI yang paling padat penduduknya. Pulau Jawa itu sendiri terbagi menjadi provinsi Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain padat penduduknya, Jawa juga kaya akan khasanah budaya, karena dari masing-masing provinsi tersebut memiliki budaya, tradisi, dan latar belakang yang berbeda-beda. Dewasa ini kelangsungan budaya di pulau Jawa semakin terancam keberadannya, terlebih lagi dengan adanya modernisasi, globalisasi, dan kemajuan teknologi maka mengakibatkan semakin mudah pula merasuknya budaya asing yang sangat berpeluang merusak budaya tersebut. Kini semakin terlihat dengan jelas bahwa tidak dapat dipungkiri budaya kita kini semakin tersingkir. Pemuda lebih condong kepada budaya Barat dan semakin jarang masyarakat yang peduli dengan budaya leluhur mereka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dicari jawab atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut 1 Apakah budaya Jawa itu? 2 Bagaimanakah eksistensinya sekarang ini? 3 Apakah yang menyebabkan terancamnya eksistensi budaya Jawa? 4 Langkah apa sajakah yang harus kita lakukan untuk tetap menjaga eksistensi budaya Jawa? C. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang budaya dan untuk membangkitkan semangat mereka untuk mencintai budayanya. D. Luaran yang Diharapkan Makalah ini disusun supaya masyarakat lebih faham akan budaya Jawa “Tengah” yang menjadi budaya leluhur mereka, selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling utama. Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat sangat membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan menggerakkan hati mereka untuk mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong mereka untuk selalu berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi budaya ini akan terus tetap terjaga. E. Tinjauan Pustaka Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan pengalamannya dan menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Sebuah kebudayaan adalah milik bersama anggota masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebaran dan pewarisan kepada anggota-anggotanya yakni kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh mereka. Kejawen adalah peradaban yang terbentuk di Jawa merupakan aturan moral yang terapi unsur-unsur religius. Bagi masyarakat Jawa, mitos adalah sebuah sistem ide yang digunakan sebagai “cara untuk menjelaskan dunia”. Digelar dua buah kongres untuk mengembalikan kejayan budaya Jawa. Kongres yang pertama, kongres sastra Jawa KSJ diadakan di Solo 6-7 Juli 2009 . Kongres kedua , Kongres Bahasa Jawa KBJ digelar di jantung peradaban Jawa, Yogyakarta 15-21 Juli 2009. F. Metode Pendekatan Untuk mencari penyelesaian dari rumusan masalah yang telah ada, maka kami melakukan pengamatan terhadap problematika yang terjadi di masyarakat melalui fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan dari internet. Dan untuk memberikan keluaran maka kami mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada. G. Budaya Jawa dan Eksistensinya 1. Asal-Usul Budaya Jawa “Dalam catatan Yunani, yang ditulis Claucius Ptolomeus tahun 165 M istilah labadiou jawadwipa digunakan untuk menyebut pulau Jawa, yang mana kurang lebih artinya adalah sebuah pulau yang jauh terletak di tenggara yang kaya akan beras . Njowo digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk mendefinisikan tingkah laku seseorang, atau dengan kata lain njowo itu adalah mengerti; paham; beretika sesuai dengan budaya Jawa . Peradaban tertua di Indonesia yang tercatat dalam perjalan pelancong-pelancong dari Cina maupun pedagang India masa lalu adalah Sakanagara abad 1 M sendiri terletak di pesisir barat Pulau Jawa, di sekitar daerah Pandeglang. Dari komunitas ini kemudian lahirlah Taramarajuk abad 4 M. Sedangkan di bagian tengah Pulau Jawa, peradaban tertua di awali dengan kerajaan Kalingga abad 6 M. Kemudian untuk Pulau Jawa bagian timur , peradaban pertama yang dicatat adalah kerajaan Kanjuruhan dengan ditemukannya prasasti Dinoyo tahun 760 yang ditulis dengan huruf Jawa Kuno Kawi. Kemudian dilanjutkan dengan kerajaan yang didirikan oleh Mpu Sendok, raja terakhir dari Wangsa Sanjaya yang berkuasa di Mataram pada abad 9 M, yang memindahkan ibukota kerajaan lebih ke timur di tepi Sungai Brantas. Diduga karena bencana alam meletusnya gunung Merapi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan “peradaban tertua yang pernah tercatat di Pulau Jawa dimulai dari barat ke timur”. Juga terdapat bentuk sinkritisme yang paling pas dan harmonis antara ajaran teologi Islam-Hindu-Buddha-dan Jawa”. 2. Macam –Macam Kesenian dalam Budaya Jawa Budaya yang terdapat di pulau Jawa sangatlah beragam, namun di sini kita akan membahas tentang budaya Jawa Tengah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan budaya Jawa. Jawa tengah adalah salah satu provinsi di pulau Jawa yang memiliki budaya daerah yang sangat beragam. Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru baik darat, laut, maupun udara. Provinsi ini juga telah melewati sejarah yang panjang dari jaman purba hingga sekarang. Di Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. 3. Seni Arsitektur Bangunan Jawa Tengah Pembagunan Jawa Tengah pada umumnya bangunan induk serta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, seni bangunan dari jaman Sanjayawangsa dan Syailendrawangsa. Jawa Tengah juga dikenal dengan sebutan “ The Island of Temples “ karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Pendopo Agung yang berbentuk “Joglo Trajumas”, atapnya yang luas ditopang 4 Soko Guru tiang pokok, 12 Soko Goco, dan 20 Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan “momot”, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Pendopo Agung dihubungkan dengan ruang “pringgitan”, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur limas. Bangunan lain adalah bentuk rumah adat “ Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit”, dan rumah bercorak “Doro Gepak”. 4. Tarian Daerah Jawa Tengah Tari Jawa memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakatnya. Selain sebagai hiburan, beberapa tarian yang lainnya juga memiliki fungsi sakral yaitu disajikan dalam pelantikan dan penghormatan raja-raja. Tarian Jawa itu berwujud seni tari yang adiluhung , sakral , dan Jawa tersebut banyak jenisnya. Tarian tersebut di antaranya sebagai berikut 1 tari Srimpi, 2 tari Bedaya Ketawang, 3 wireng, 4prawirayudha, 5 dan 6 tari Kuda-Kuda. Khusus di Mangkunegaran disebut tari Langendriyan , yang mengambil kisah Damarwulan . Tari yang terkenal di Kraton Solo di antaranya adalah Srimpi dan Bedaya Ketawang. Menurut kitab Wredhapradhangga yang dianggap sebagai pencipta dari tari Bedaya Ketawang adalah Sultan Agung 1613-1645 yakni yang menjabat sebagai raja pertama kerajaan Mataram. Tari ini tidak hanya ditampilkan saat pelantikan raja namun juga ditampilkan setahun sekali ketika hari-hari besar dan upacara kraton. Rangakaian tari Bedaya Ketawang dan nama penarinya dengan urutan sebagai berikut Batak, Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit ngarep, Apit mburi, Gulu, Dhada, dan Boncit. Sementara Kraton Kasunanan Pakubuwono juga menciptakan tarian, yaitu tari Srimpi. Tarian ini menggambarkan perang antara dua satria. Jenis tari srimpi di antaranya Srimpi Padelori, Andhong-andhong, Arjuna Mangsah, Dhempel Sangopati, Elo-elo, Dempel, Gambir Sawit, Muncar, Gandokusuma, dan Srimpi Lobong. Selain itu juga terdapat tarian Jawa modern yang biasanya disajikan saat hajatan, di antaranya 1 tari Gambyong, 2 tari Merak, 3 tari Golek, 4 tari Gambiranom, 5 tari Minak Jingggo, 6 tari Karonsih, 7 tari Gatotkaca Gandrung, dan lain-lain. Tayub juga merupakan salah satu tarian Jawa yang biasa ditampilkan dalam hajatan. 5. Seni Peran Ketoprak Ketoprak adalah salah satu kebudayaan daerah Jawa Tengah, yang mana kesenian ini diperankan oleh sekelompok orang dengan membawakan peran dan karakter dari tokoh-tokoh dari kisah-kisah cerita rakyat dari Jawa. Cerita yang sering diangkat dalam ketoprak adalah Ramayana dan Mahabarata, yang kesemuanya bercerita tentang kebaikan akan selalu menang melawan keangkaramurkaan. Karena itulah sebabnya mengapa masyarakat Jawa memiliki sikap “andap asor”, lemah-lembut, ramah-tamah, sopan-santun, dan penuh filosofi. 6. Wayang Wayang adalah salah satu tradisi bercerita di Jawa Tengah yang masih berlanjut hingga saat ini yang paling berkembang dan terkenal hingga ke penjuru merupakan salah satu kesenian Jawa yang hingga sekarang ini masih eksis. Kesenian wayang sering disajikan dalam hajatan. Wayang tidak jauh berbeda dengan ketoprak. Jika ketoprak diperankan oleh manusia, sementara tokoh-tokoh cerita dalam wayang diperankan dengan properti yang disebut wayang itu sendiri yakni sejenis miniatur dengan bentuk sosok manusia yang digambarkan sesuai dengan sifatnya dan berbahan dari kulit . Wayang dijalankan oleh seorang dhalang. Beberapa alat yang digunakan dalam pewayangan di antaranya adalah “kelir” background dalam bentuk layar yang berupa kain berwarna putih, “blencong” sejenis lampu yng digunakan untuk menambah kesan untuk menguatkan suasana dari jalan ceritanya, “debog” batang pisang yang digunakan sebagai tempat untuk menancapkan wayang-wayang yang hendak dimainkan, “cempala” dan “kepyak” sejenis alat untuk menciptakan suara pengiring saat wayang dijalankan. 7. Lagu Daerah Jawa Tengah Budaya Intelektual di tanah Jawa pada masa lalu ternyata sudah dapat dikatakan tinggi, hal ini terbukti banyak karya-karya sastra yang ditulis, meskipun berbentuk tembang sastra sekar macapat yang juga ternyata memiliki aturan-aturan baku , yang kalau kita pelajari akan tampak nilai-nilai intelektualitas yang tinggi. Ciri lain yang menonjol dari karya-karya itu adalah nilai mistiknya, sehingga membaca karya mereka seakan kita hanya akan mengungkap khasanah mitos yang tidak rasional. Padahal jika diperhatikan secara seksama banyak dari karya mereka yang mengandung informasi yang meyakinkan. Jawa Tengah memiliki lagu daerah, yang dibagi atas 1 tembang dolananIlir-Ilir, Cublak-Cublak Suweng, Gundhul Pacul, dan lain-lain, 2 tembang macapat Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Durma, Pangkur, Asmaradana, Sinom, dan Dhandanggula, dan 3 gendhing Jawa kreasi modern. 8. Kesenian Musik Jawa Tengah Musik Jawa yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong, kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun “sampak” Tempo adalah kendhang. Gamelan Jawa itu adalah salah satu corak gamelan yang eksis di Jawa Tengah dan Yoyakarta dan sebagian Jawa Timur. Musik gamelan Jawa berbeda dengan gamelan dari daerah lainnya. Jika gamelan Jawa pada umumnya mempunyai nada lembut dan menggunakan tempo lebih lambat, berbeda dengan gamelan Bali yang mempunyai tempo lebih cepat dan gamelan Sundha yang mana musiknya mendayu-dayu serta didominasi dengan suara seruling. Gamelan Jawa juga mempunyai aturan-aturan yang sudah baku di antaranya terdiri atas beberapa “puteran dan pathet” tinggi rendahnya nada. Juga ada aturan “sampak” tempo dan “gongan” melodi yang kesemuanya terdiri atas empat nada. Sementara yang memainkan gamelan disebut “Panayagan” atau “nayaga” dan yang menyanyi disebut “pesinden” wiraswara atau swarawati. 9. Bahasa Daerah Jawa Tengah Kebudayaan Jawa yang paling melekat dalam pribadi setiap masyarakatnya adalah bahasa Jawa. Setiap hari di mana saja dan kapan saja mereka selalu menerapkannya. Dari anak kecil hingga orang dewasa dapat menggunakannya dengan fasih, meskipun hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar menguasai bahasa Jawa tersebut, karena bahasa jawa memiliki tingkatan-tingkatan dalam penggunaanya. Tingkatan-tingkatan tersebut menyebabkan tidak semua dari mereka dapat menguasai dengan baik. Bahasa Jawa terdiri atas bahasa krama inggil, krama alus , krama lugu, krama madya, dan ngoko. Krama inggil biasanya digunakan sebagai bahasa para MC hajatan, krama alus digunakan saat berbicara dengan orang yang dihormati, sedangkan ngoko digunakan dalam perbincangan antara orang-orang dekat atau biasa digunakan oleh para orang tua untuk berbicara dengan anak-anak mereka, atau oleh orang dewasa kepada orang-orang usia di bawah mereka dan dialog antara teman sebaya. Keanekaragaman ini menambah kekayaan budaya Jawa, namun hal ini juga justru menjadikan masyarakatnya enggan untuk menerapkannya. 10. Eksistensi Budaya Jawa Di balik kekayaan dan keagungan budaya Jawa, kelangsungan budaya Jawa kini semakin terancam punah. Semakin sedikit pula masyarakatnya yang sadar akan kebudayaan itu sendiri. Sebagian besar dari mereka juga kurang mengenal dengan baik budayanya tersebut, hal ini mengakibatkan semakin rendahnya kesadaran mereka akan budaya serta keinginan untuk menjaganya juga semakin rendah. Hal ini terbukti, karena banyak dari mereka yang tidak mengerti dan tidak mau tahu akan budayanya sendiri, lebih senang dengan budaya asing yang dianggap “keren”.Banyak dari kalangan masyarakat yang lebih suka mengenakan produk asing, mengembangkan pemikiran asing yang dianggap modern, dan hal ini juga melanda pada bahasa yang mereka pergunakan dalam berkomunikasi. Kenyataan yang terjadi sekarang ini adalah, banyak dari pemuda daerah yang lupa akan budaya mereka. Banyak dari remaja yang tidak lagi menguasai bahasa Jawa dengan baik. Semakin lama Budaya Jawa semakin tergerus oleh jaman , terlihat dari sebuah fakta bahkan atau mungkin kita mengalami sendiri saat guru mengajari tembang Jawa justru ditertawakan oleh orang menganggap menguasai budaya bukanlah hal yang penting, mereka menganggap ini adalah hal yang usang dan kuno , dan menghambat kemajuan. 11. Yang Menyebabkan Lunturnya Budaya Jawa Globalisasi berjalan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, di samping membawa kemajuan di dalam pribadi pemuda dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga memberikan dampak buruk pada budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, karena masyarakat yang merasakan kemajuan jaman selalu beranggapan bahwa budaya daerah tidaklah penting karena yang ada dalam otak mereka adalah bagaimana caranya dapat terus mengikuti kemajuan iptek yang terjadi. Ironinya bukan hanya sekedar memberi dampak buruk terhadap sikap masyarakat, namun juga merasuk ke dalam jiwa mereka kemudian tertanam kukuh dan kemudian menguasai mereka. Sehingga mengalahkan kesadaran mereka dalam berbudaya. Salah satu penyebab utama yang lainnya adalah karena pemerintah tidak lagi memasukkan pendidikan bahasa Jawa ke dalam kurikulum pendidikan 1975. Barulah sepuluh tahun kemudian terasa mengapa pemuda tidak dapat menguasai budaya Jawa dan tata krama di sisi lain tidak sedikit warga negara asing yang kagum akan budaya Jawa dan sangat antosias serta berlomba-lomba untuk bisa dan belajar budaya Jawa. Memang sebuah kenyataan pahit yang harus diterima. Namun hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Rasa bangga tidak cukup hanya diucapakan di bibir saja, namun harus dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu kita wajib menjaga dan melestarikan budaya kita. Rupanya karena eksistensi budaya Jawa yang semakin menhawatirkan keadannya ini, digelar dua buah kongres untuk mengembalikan kejayannya. Kongres yang pertama, kongres sastra Jawa KSJ diadakan di Solo 6-7 Juli 2009 . Meskipun belum dapat menghasilkan hasil-hasil yang lebik kongkrit, delapan puluh sastrawan Jawa yang hadir nampak cukup puas. Kongres kedua , Kongres Bahasa Jawa KBJ digelar di jantung peradaban Jawa, Yogyakarta 15-21 Juli 2009. Budaya adalah sebuah identitas yang akan membuat kita bertahan. Bertahan bukan dengan melawan tetapi dengan menerima. Menerima beragam berbedaan yang akan selalu hadir dalam perputaran jaman. Dan masih ada harapan , karena masih banyak anak-anak yang belajar tentang budaya mereka akan belajar banyak melalui kisah-kisah heroic yang akan mempengaruhi keputusan mereka kelak. Banyak cara yang dapat kita tidak sedikit dana yang dibutuhkan dalam hal ini, tetapi jika harus dibayar mahal dengan musnahnya sebuah budaya itu tidaklah akan sepadan. Dengan mendirikan sanggar-sanggar akan sangat membantu dalam menjaga kelangsun gan budaya ini. Menumbuhkan minat masyarakat adalah langkah awal yang harus kita kerjakan. Selanjutnya akan menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, yakni turut ambil bagian di dalamnya. Bagi yang memiliki kemampuan lebih dapat menyumbangkan tenaganya sebagai pelatih dalam sanggar tari misalnya. Sebagai guru vokal, kita juga dapat melestarikan budaya dengan cara mengajarkan tembang-tembang Jawa dalam kelas. Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melestarikan budaya ini dengan cara menerapkan bahasa Jawa dengan baik dan dalam lingkungan sekolah dengan cara menyisipkan mata pelajaran Bahasa Jawa adalah sebuah langkah yang tepat. Karena mau tidak mau seorang siswa akan dituntut untuk belajar budaya Jawa ini. Kita jangan mau kalah dengan orang-orang asing yang antosias mempelajari budaya kita, karena kalau kita sampai terlena maka hal ini justru akan menjadi bumerang bagi kita semua. Sebuah fakta Reog Ponorogo kebudayaan asli Jawa Timur dihak patenkan oleh Malaysia, dan masih banyak hal-hal kecil lainnya yang seharusnya ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita. Dulu kita harus kehilangan yaitu tempe yang diakui oleh Jepang, Reog oleh Malaysia, dan masih banyak identitas kita yang terampas. Ini adalah suatu hinaan dan pukulan keras bagi kita. Oleh karena itu kita harus menjaga jangan sampai hal ini terulang lagi untuk kedua kalinya. Ada peribahasa “ Tak ada gading yang tak retak “, ini adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan budaya kita sekarang ini. Namun jika dirawat gading yang retakpun dapat dipakai sebagai hiasan, Begitu pula dengan budaya, jika kita penuh kesadaran dan keikhlasan menjaga kelangsungannya maka budaya ini akan tetap terjaga kelestariannya, keindahan, serta kekhasanahannya sehingga dapat kita nikmati hingga akhir nanti. Jadikan budaya ini untuk terus dan tetap eksis, sehingga generasi penerus kita akan tetap dapat menikmati budaya yang elok, agung, dan mempesona ini. Kita harus bangga memiliki budaya ini, karena budaya tidak hanya tersohor hingga ke penjuru dunia, tetapi juga merupakan aset yang begitu luar biasa. Setiap kebudayaan tanpa ditopang oleh kekuasaan politik tidak akan bertahan. Sebaliknya kekuasaan politik membutuhkan identas. Dengan memanfaatkan kebudayaan tertentu , sebuah rezim kekuasaan memiliki identitas . Di sini kebudayaan menjadi alat campur tangan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini. H. Kesimpulan Dengan mengetahui dan memahami budayanya, maka masyarakat akan tergerak hatinya untuk mencintai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa memiliki telah tumbuh, maka mereka tidak akan pernah mau kehilangan budayanya. Sehingga mereka akan berusaha dengan keras untuk menjaga budayanya tersebut dari segala hal yang mengancam keberadaan budaya tersebut dan mereka akan selalu berusaha untuk melestarikannya. Kita harus berupaya keras untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini, sehingga kita semua dapat terus menjaga kelestariannya. Dengan demikian generasi penerus kita masih dapat menikmati budaya yang elok ini. Sehingga kekhasanahan budaya bangsa ini juga akan tetap terjaga hingga akhir nanti. Karena menjaga budaya daerah sama halnya dengan nenjaga budaya negeri ini. Dan hal ini adalah salah satu perwujudan kecintaan kita kepada tanah air. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1978. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta Balai Pustaka Maruti, Asal-Usul Budaya 8 Mei 2009] Nasukha, Yaqub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Surakarta Penerbit Media Perkasa Yudiono, 1984. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Semarang Universitas Diponegoro BahasaJawa Bahasa Jawa adalah bahasa dengan penutur terbanyak di Indonesia; Dengan ini bisa menjadi makalah yang baik dan mungkin bisa dijadikan contoh makalah yang benar. 3. Kata Pengantar. Isi dari kata pengantar yaitu mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah. Atau kata pengantar bisa diartikan membahas isi makalah secara menyeluruh KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Jawa Krama”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kami. Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap saran kritik yang membangun. Tak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian. Ungaran, 1 Oktober 2013 A. Latar Belakang Untuk mengetahui dan melestarikan Bahasa Jawa Krama dan penggunaanya sehari - hari Tujuan 1. Melestarikan Bahasa Daerah 2. Mengenalkannya kepada remaja yang mulai melupakan Bahasa Jawa 3. Mengetahui penggunaan bahasa Jawa Krama dalam kehidupan sehari - hari Permasalahan Dewasa ini banyak sekali remaja – remaja yang mulai meninggalkan budaya kedaerahan dan beralih ke budaya barat yang notabene bertentangan dengan budaya dareah. Budaya daerah, kgususnya bahasa Jawa pada umumnya dianggap kuno oleh para remaja jaman sekarang yang kebanyakan menggunakan bahasa Inggris atau Bahasa Mancanegara, namun lebih parahnya menggunakan bahasa alay. Padahal generasi muda merupakan pewaris Bahasa daerah yang mengandung nilai – nilai kesopanan yang luhur. Jangan sampai ada ungkapan “wong Jawa ilang Jawane” Kalau bukan kita siapa lagi? Pembahasan Macam Bahasa Jawa Kalau menurut unggah ungguhe tatanan,Bahasa Jawa dibagi menjadi 3 macam. 1. Boso Ngoko. Yaitu Bahasa yang sering dipakai sehari hari untuk berbicara kepada teman dan sebagainya. Boso Ngoko dibagi lagi menjadi 2 yaitu Ngoko Lugu. Ngoko Andhap. 2. Boso Madya. Dibagi menjadi 3 macam yaitu. Madya ngoko. Madyantara. Madya krama. 3. Boso Krama. Dibagi menjadi 6 macam yaitu Krama Lugu. Mudha Krama. Wredha krama. Krama inggil. Krama desa. Basa Kedathon. Banyak juga kan pecahan dari bahasa jawa ini. Biar tidak bingung, kebanyakan orang jawa membagi sendiri Bahasa Jawa menjadi 3 macam saja yang umum, yaitu 1. Bahasa Jawa Ngoko. 2. Bahasa Jawa Krama. 3. Bahasa Jawa Krama Inggil. Bahasa Jawa Ngoko. Bahasa ini digunakan bagi siapa saja, yaitu 1. Anak dengan anak. 2. Pertemanan yang sudah karib. 3. Orang yang lebih tua kepada yang lebih muda. Contohnya adalah Kowe ojo mangan dhisik. Sliramu ojo mangan dhisik. Bahasa Jawa Krama. Digunakanan oleh siapa saja, yaitu 1. Murid kepada guru. 2. Orang muda kepada orang yang lebih tua. 3. Anak kepada orang tua. 4. Pegawai kepada pimpinannya. Contoh kalimatnya adalah Punopo Eyang kakung sampun dhahar? Kulo tumut bapak datheng sabin. Lastri kolo wau tumbas sandal. Bahasa Krama Inggil. Ini merupakan bahasa tingkat paling tinggi di Bahasa Jawa. Unggah-ungguh yang sangat disegani oleh orang jawa. Siapa saja yang berbicara dengan bahasa krama inggil ini, tiada kata kasar sama sekali meskipun dalam keadaan marah. Kromo inggil ini merupakan bahasa yang lebih halus dan ngajeni kalau dalam bahasa Jawanya. Mengagungkan orang yang diajak bicara. Bahasa Krama Inggil biasa disebut juga dengan Kromo Alus Krama Halus. Contoh kalimatnya adalah Bapak tindak dhateng Jakarta dinten Minggu. Pak Bagio nembe mucalkelas sekawan. Pak Badrun mundhut sepatu. Eyang kakung nembe siram. Buku kulo dipun asto Bu Guru. Itulah kawruh bahasa jawa yang pantas untuk diketahui oleh orang Jawa sendiri khususnya. Kalau ada orang Jawa yang berbicara ngawur atau tidak sopan, maka banyak yang bilang kalau dia "Tidak Tahu Unggah-Ungguh" Unggah-ungguh = Tata Krama PENUTUP 1 Kesimpulan Bahasa Jawa Krama merupakan peninggalan budaya yang adiluhur yang mestinya dilestarikan karena sifatnya yang dapat membedakan sopan santun terhadap seseorang yang diajak bicara, namun malah ditinggalkan oleh remaja jaman sekarang. 2 Saran Bahasa Jawa Krama harus di lestarikan agar tidak punah oleh berkembangnya jaman. Masyarakat khususnya orang Jawa harusnya memperhatikan unggah ungguh dalam berbicara kepada siapa agar terciptanya hubungan harmonis antar keduanya. Daftar Pustaka “ Daryanto SS, 1999., Kawruh Basa Jawa Pepak ; Penerbit Appolo Surabaya 13Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh kata pengantar laporan hasil wawancara. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh kata pengantar laporan hasil wawancara dibawah ini.Tugas sekolah pasti tak akan pernah luput dari yang namanya kliping/makalah. Pasti disetiap pembuatan kliping/makalah tersebut ada saja kesulitan dalam pembuatanya, termasuk kata pengantar. Bagi yang kesulitan dan membutuhkan contoh Kata Pengantar dalam Bahasa Jawa, dibawah ini ada beberapa contoh kata pengantar dalam bahasa jawa _________________________________________________________________________________ Muji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah SWT, kulo saged ngrampungaken tugas punika, khanti mboten wonten pambeng satunggal punapa. Matur suwun sanget dhumateng Bapak/Ibu Pembimbing ingkang sampun membimbing kulo anggenipu damel kliping punika. Kliping punika kangge ngrampungaken tugas Bahasa Jawa materi Adat Istiadat tentang Dhugderan. Ing pangajab, mugio kliping punika wonten paedahipun dhumateng kitho sedoyo. Kliping punika taksih kirang sempurna amargi wekdal ingkang kesesa ugi kirang pangertosanipun kulo. Pramila kulo nyuwun pangapunten. Kulo suwun kritik lan saran saking pamaos, wasono matur nuwun. Panyusun _________________________________________________________________________________ Puji syukur Alhamdulillah dateng Dzat ingkang Moho Murah ingkang paring taufiq lan hidayah sahingga kanthi semangat lan bergairah kawulo saget ngrampungaken kliping/makalah kasebut. Menawi susunan puniko salah, kula nyuwun kanthi ridhoning manah dipun leresaken genah, lan mugiyo kliping/makalah niki saget manfaat lan mashlahah ugi saget barokah tumrap para ummah Fiddunya wal Akhiroh. Amin. Panyusun _________________________________________________________________________________ Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda, dan semoga kliping/makalah anda bisa lebih sempurna dan mendapatkan hasil yang maksimal.Beranda» Pidato Jowo » Contoh Kata Pengantar Bahasa Jawa. Contoh Kata Pengantar Bahasa Jawa Oleh . Sungai Awan. Kamis, 19 Januari 2012 Bagikan : Tweet. Muji syukur Alhamdulillah. Datenga Dzat ingkang Moho Murah Ingkang paring taufiq lan hidayah Sahingga kanthi semangat lan bergairah Kata PengantarSalam Sejahtera...Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat restuNyamakalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Budaya sebagai benihidentitas suatu bangsa namun dalam lintas generasi masih terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sampai saat ini, begitu banyak kebudayaan diIndonesia dalam makalah ini hanya salah satunya yaitu AntropologiKebudayaan Suku Jawa , kurang lebih bagiamana yang terjadi jika dilihat darisudut pandang Antropologi, dan makalah ini disusun sebagai salah satu syaratnilai tugas dalam mata kuliah Antropologi Smester II Oleh HasudunganSinaga,SH.,MH.,MM. Universitas Tama Jagakarsa Jakarta. Dalam penyusunanmakalah ini, adapun hambatan yang di hadapi, namun saya menyadari bahwakelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,bimbingan orang tua dan dosen sehingga kendala yang di hadapi teratasi. Sayaberharap pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan, yang di sajikanberdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja saya mengakui bahwamakalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , maupunsistematika penulisannya , maka dari itu karena belum luasnya wawasan saya ,saya sangat terbantu jika bapak dosen dan atau teman – teman memberikan kritik ,saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini dari segimanapun. Terimakasih. Jakarta , 17 Maret 2016PRIHANDOKO MUFARIDLO1
Terjemahandari Bahasa Jawa ke Indonesia. Makalah karya tulis ilmiah ataupun skripsi merupakan jenis-jenis karya tulis akademik yang mana dalam penulisannya harus sesuai dengan struktur dan standar yang berlaku. Makalah Adat Pernikahan Jawa. By agus prasetyo bahasa jawa pembawa acara mc. Contoh kata pengantar makalah menggunakan bahasa jawa.
Kata pengantar makalah – Makalah merupakan salah satu jenis karangan yang mempunyai sifat, ciri ilmiah objektif, berdasarkan fakta, sistematis, tidak memihak, dan logis. Makalah itu ditulis untuk disajikan di dalam forum ilmiah atau tugas yang terstruktur. Banyak fungsi serta manfaat seseorang membuat makalah misalnya, belajar memahami sebuah masalah dan mencari jalan keluar, menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, membuka pikiran agar paham dengan ragam juga memiliki ragam jenis, seperti berikut ini ada beberapa jenis makalh yang perlu diketahui sebelum Campuran merupakan jenis makalah yang ditulis berdasarkan kajian teoritis, kemudian digabung data empiris yang relevan dengan masalah yang sedang Induktif adalah jenis makalah yang disusun berdasarkan data empiris, dan didapat dari lapangan secara relevan dengan masalah yang sedang Deduktif yaitu makalah yang ditulis berdasarkan kajian teoritis pustaka juga harus relevan dengan masalah yang sedang dibahasSebelum membuat makalah atau kata pengantar, ada baiknya Anda mengetahui struktur penulisan makalah atau penyusunannya. Seperti berikut ini struktur penyusunan atau penulisan makalah yang Cover atau Bagian Sampul MakalahPada cover sebuah makalah terdiri dari judul, logo kampus atau universitas, data lengkap penulis, jurusan, fakultas, kota, dan tahun kapan makalah Kata PengantarDalam kata pengantar makalah ini yang harus dituliskan adalah ucapan serta puji syukur kepada Tuhan, setelah itu Anda dapat menuliskan mengenai ucapan terima kasih, hingga permohonan kritik dan saran dari pembaca lainnya. 3. Daftar IsiDalam daftar isi ini, Anda harus menuliskan poin-poin pada setiap halaman. Mulai dari pembahasan awal hingga akhir dalam sebuah Bab 1 PendahuluanDalam Bab 1 ini Anda harus menuliskan beberapa hal sebagai awal pembukaan makalah. Seperti, latar belakang masalah, rumusan masalah, hingga maksud dan tujuan. Ketiga hal ini harus diletakan pada Bab Bab 2 Isi atau PembahasanDalam bab ini, Anda harus menuliskan permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut. Selain itu, pada bab ini Anda harus memaparkan fakta-fakta untuk memperkuat tulisan, serta kajian referensi dari berbagai penulis untuk mendukung gagasan yang Bab 3 PenutupBerisi kesimpulan dari pembahasan yang dibahas pada BAB II. Ada juga yang menambahkan saran. Buatlah penutup yang menarik dan memiliki nilai lebih bagi pembaca. Dengan begitu, makalah Anda akan semakin kuat dan Daftar PustakaDaftar pustaka merupakan, suatu tulisan yang berada di akhir sebuah karya tulis ilmiah yang biasa dijadikan sebagai sumber atau referensi oleh seorang penulis. Termasuk para mahasiswa dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah baru. Sebelum Anda menulis daftar pustaka, ada baiknya mengetahui susunan yang benar. Seperti berikut ini adalah susunan menulis daftar pustaka yang benar. Contoh Nama pengarang Tulus WinarsunuWinarsunu, T. 2015. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang UMM PressNama penulisDalam penulisan nama penulis wajib ditulis secara terbalik. Mulai dari nama belakang kemudian penulisan namanya harus dipisah dengan menggunakan tanda koma, “,”. Namun apabila nama penulis berjumlah lebih dari dua kata maka urutannya dimulai dari nama terakhir lalu dilanjutkan dengan nama depan dan nama keduanya. Jangan lupa untuk memisahkan nama terakhir dan nama awal dengan tanda TerbitTahun terbit harus ditulis dengan angka dan tidak berupa BukuPenulisan judul buku disesuaikan dengan judul buku aslinya, serta pada setiap katanya ditulis menggunakan font kapital kecuali pada kata penghubung. Untuk penulisan judul buku jangan lupa untuk menggunakan font italic, jangan lupa untuk menyertakan kota lupa untuk menyertakan tanda titik dua, “”, antara penulisan kota penerbit dengan penerbit buku yang dijadikan LampiranLampiran tidak harus ada. Tapi Anda dapat melampirkan data-data pendukung seperti foto-foto kegiatan, dan ketika Anda sudah memahami cara penyusunan atau penulisan makalah ini, saatnya untuk mulai membuatnya. Berikut ini contoh kata pengantar makalah yang sering digunakan para peneliti. Terutama mereka para Kata Pengantar Makalah 1Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk 07 Januari 2018PenyusunContoh Kata Pengantar Makalah 2 Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Contoh Kata Pengantar Makalah”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Manarul, selaku kepala sekolah Yuksinau, yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas Laboratorium Demas, selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan dorongan, masukan kepada Siti, selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi pendukung, bimbingan, dan masukan, kepada menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah 20 Maret 2018Bara MuktiContoh Kata Pengantar Makalah 3Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah 02 Februari 2018PenyusunItulah beberapa contoh kata pengantar makalah serta cara penyusuanan yang baik dan benar. Pastikan sebelum membuat kata pengantar, Anda harus memperhatikan kaidah penulisan yang benar dan sesuai. . 389 274 20 26 465 142 436 38